Betis menunjukkan kepada kita apa artinya rasa hormat

Betis menunjukkan kepada kita apa artinya rasa hormat

Betis mengalahkan Ludogorets 1-0 dalam pertandingan penyisihan grup Liga Europa. Pertandingan berlangsung menarik dan dinamis, namun sayang berakhir dengan kekalahan bagi juara Bulgaria tersebut.

Bukan situasi permainan, tetapi sesuatu yang lain, bagaimanapun, akan tetap ada dalam ingatan orang-orang yang menonton pertandingan di Razgrad. Yakni gestur yang dilakukan tim Spanyol dan kapten mereka Joaquin.

Lebih dari 20 tahun yang lalu, mendiang legenda sepak bola Bulgaria Trifon Ivanov tiba di Betis. Dia mencatat hampir 60 pertandingan untuk tim dari Sevilla, mencetak 9 gol dan meninggalkan jejaknya. Sayangnya, pada tahun 2016, Tuño yang agung meninggal.


Namun, ingatannya masih melekat di Betis. Kapten Joaquin pergi ke pertandingan dengan Ludogorets dengan ban kapten dengan wajah Trifon Ivanov di atasnya. Sebuah sikap hormat kepada bek besi yang tak terlupakan. Sebuah sikap pendidikan dan rasa hormat untuk seluruh bangsa. Karena wajah Tuño di lengan Joaquin bukan hanya untuk penggemar Ludogorets. Itu adalah isyarat untuk seluruh negara kita. Rasa hormat yang harus menjadi bagian yang tidak berubah dari olahraga, dan tidak hanya.

Ini seharusnya menjadi kesimpulan utama dari pertandingan Ludogorets dengan Betis. Rasa hormat itu harus selalu ditunjukkan. Bahwa ada hal-hal yang lebih penting daripada sepak bola, daripada pertengkaran kecil. Ini adalah pelajaran bagi semua orang di negara kita. Terutama untuk para manajer klub sepak bola, para pelatih, para pemain. Yang setiap hari saling menghina, bertengkar, berdebat tentang hakim atau yang lainnya. Dan beberapa orang Spanyol datang dan menunjukkan bagaimana sesuatu harus dilakukan. Mereka menunjukkan bahwa kita perlu belajar menghormati. Dan mari kita ambil contoh dari mereka.

Author: Joe Campbell