
Bek Levski Kelian van der Kaap memberikan wawancara yang aneh di negara asalnya, Belanda. Menurutnya, “blues” sudah siap meraih trofi.
Ia juga mengaku belum pernah bermain di klub sebesar itu dengan banyak penggemar sebelumnya. Di ibu kota, ia sering berhenti untuk foto dan tanda tangan.
“Levski sudah tertarik pada saya tahun lalu ketika saya bermain di Maccabi Netanya Israel, tetapi di musim panas saya memutuskan untuk menerima tawaran Vyborg. Hal-hal tidak berhasil di klub Denmark. Saya terlambat bergabung dengan persiapan, mereka sudah memiliki starting line-up yang dibangun dan berkinerja baik. Saya tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk bermain,” kenang Van der Kaap.
“Jadi di musim dingin Levski menunjukkan minat lagi dan kali ini saya tidak terlalu banyak berpikir dan menerima tawaran itu. Saya hanya ingin berada di lapangan. Di sini saya bermain di level tertinggi dan saya telah mengambil langkah maju yang baik dalam perkembangan saya. Kami memenangkan piala, kami bermain di Eropa, dan itu adalah sesuatu yang tidak akan saya lupakan,” tambahnya.
“Mungkin suatu hari saya ingin mengambil langkah berikutnya, tetapi saat ini saya sepenuhnya fokus pada penampilan saya di Levski. Saya ingin memenangkan trofi dan membantu tim mencapai hasil yang lebih baik lagi.”
“Saya pikir saya menjadi lebih stabil secara mental di luar negeri. Saya juga belajar banyak tentang sepak bola. Di Bulgaria, misalnya, banyak pekerjaan yang dilakukan pada aspek pertahanan permainan. Penekanan ditempatkan pada posisi, bagaimana menjaga ke depan dan bermain untuk skor. Itu membuat saya menjadi bek yang lebih komplet lagi,” aku pelatih asal Belanda itu.
“Levski adalah klub yang sangat besar di sini. Fans sering ingin berfoto selfie dengan saya atau meminta tanda tangan ketika mereka melihat saya. Cinta untuk klub ada di hati mereka. Selama beberapa sesi pelatihan, ratusan orang berkumpul untuk menonton kami. Ada permainan drum yang konstan di pertandingan dan para penggemar tidak berhenti bernyanyi selama 90 menit.”
“Derby melawan CSKA sangat menegangkan. Untuk alasan keamanan, pertandingan dimainkan di Stadion Nasional dan pada siang hari pada sore hari. Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, sangat panas. Setelah kemenangan, fans kami sangat senang. Itu menakjubkan. Seluruh kota menjadi biru,” Van der Kaap menyimpulkan.